Minggu, 04 November 2012

Sinyalir (alat isyarat) Untuk Kondisi Tingkat Air Jika Abnormal



Setiap gedung atau bangunan bertingkat sudah dapat dipastikan menggunakan reservoir untuk penampungan air yang lokasinya terpasang dilantai atas dan biasanya disebut Roof Water Tank, sebelum air-nya dipasok ke tempat-tempat kran dan pemakaian lain yang ada di dalam atau area sekitar gedung. Dan pompa adalah alat  yang digunakan untuk memasok air ke Roof Tank yang sumber airnya berasal dari penampungan pertama (Ground Water Tank).

Masalah yang sering terjadi adalah pompa air yang digunakan untuk memasok air ke penampungan tersebut mengalami kegagalan atau disfungsi yang disebabkan oleh overload, short circuit atau akibat kejadian kebetulan lainnya, sehingga mengakibatkan terhentinya pasokan air ke penampungan tersebut. Hal ini merupakan kendala untuk gedung hunian seperti hotel, apartemen, perkantoran, mall dan lain-lain jika pasokan air tidak lancar. Bahkan air pada penampungan tersebut bisa juga meluap di akibatkan  dari kegagalan Elektromagnetic Switch motor pompa yang mengalami lengket akibat panas berlebih sehingga pompa bekerja terus atau akibat kejadian kebetulan lainnya.

Bahasan kali ini adalah bagaimana cara agar kita dapat mengetahui jika kondisi air di penampungan tersebut sudah diambang batas habis atau meluap, dengan dibuatkan Sistem Alat Isyarat/Sinyalir. Setiap sistem kontrol untuk pompa yang dipasang umumnya menggunakan alat untuk mengetahui tingkatan (level) air di penampungan, atau biasa disebut Water Level Controller atau disingkat WLC. Dan seringkali yang terpasang menggunakan merk OMRON type 61F-G, yang hanya berfungsi untuk memasok air tanpa dilengkapi fasilitas pengaman..

WLC yang saya rekomendasikan adalah merk OMRON type 61F-G3, untuk mengunduh katalog-nya, silahkan Klik disini. Kelebihan yang dimilikinya dapat diaplikasikan sebagai pengaman dengan mematikan pompa jika air di penampungan habis, bertujuan untuk menghindari kerusakan pompa dan bisa juga dibuat sebagai  alarm peringatan. (untuk aplikasi alarm ini perlu ada panel tambahan yang akan dijelaskan sesaat lagi). Dengan kata lain Omron 61F-G3 selain berfungsi menjaga agar air di penampungan tetap tersedia, selain itu juga dilengkapi fasilitas untuk memberitahukan kita jika air habis atau meluap, karena kegagalan pompa.

gbr.1

Terminasi instalasinya 61F-G3 digambarkan sebagai berikut :

gbr.2

Keterangan dari gambar diatas (gbr.2) :
  • SO-S1 : Pasokan tegangan 100/110/120 VAC.
  • SO-S2 : Pasokan tegangan 200/220/240 VAC.
  • Ta : Koneksi ke Electromagnetic switch/ Contactor jika sistem diaplikasikan sebagai Automatic Drainage  Control, yaitu aplikasi untuk instalasi pompa submersible atau peruntukkan lainnya.
  • Tb : Koneksi ke Electromagnetic Switch/Contactor jika sistem diaplikasikan sebagai Automatic Water Supply, yaitu aplikasi untuk memasok air ke penampungan air atau peruntukkan lainnya.
  • Tc : Power source 110/220 VAC untuk terminal Ta dan Tb.
  • B2 : Koneksi untuk aplikasi buzzer alarm atau peruntukan lainnya.
  • B1 : Power Source110/220 VAC untuk terminal B2.
  • LH : Koneksi  yang diaplikasikan sebagai isyarat Abnormal High Level Water.
  • LL : Koneksi yang diaplikasikan sebagai isyarat Abnormal Low Level Water.
  • Lc : Power Source 110/220 VAC untuk terminal LL dan LH. 
  • E1 : Koneksi sensor elektroda untuk memantau jika air meluap (tidak normal).
  • E2 : Koneksi sensor elektroda untuk memantau jika air sudah penuh (kondisi pompa OFF).
  • E3 : Koneksi sensor elektroda untuk memantau jika air hampir habis (kondisi pompa ON).
  • E4 : Koneksi sensor elektroda untuk memantau jika air habis (tidak normal).
  • E5 : Common
Fungsi kerja WLC 61F-G3, dijelaskan sebagai berikut :

Saat kondisi NORMAL : 
  • Jika air menyentuh elektroda E2 maka pompa akan berhenti memasok air ke penampungan.
  • Jika air dibawah elektroda E3 (elektroda tidak terendam air), maka pompa akan mulai memasok air ke penampungan.
Saat kondisi TIDAK NORMAL :
  • Jika air menyentuh elektroda E1, maka terminal LH akan mengeluarkan tegangan 110/220 VAC untuk horn alarm agar memberi isyarat suara karena air meluap (terminal LH ini dapat juga digunakan untuk aplikasi sistem alat bantu mematikan pompa  dengan cara menambahkan electromagnetic switch, melalui terminal kontak Normaly Closed-nya untuk memutus pasokan tegangan ke electromagnetic switch motor pompa).
  • Jika air dibawah elektroda E4 (elektroda tidak terendam air), maka terminal LL akan mengeluarkan tegangan 110/220 VAC untuk horn alarm agar memberi isyarat suara karena air habis.
Dan untuk menunjang fasilitas pengaman dari WLC tersebut, maka kita perlu menambahkan dan membuatkan instrumen panel sinyalir alarm sebagai pemberi isyarat berupa sinyal lampu maupun horn alarm jika kondisi air abnormal. Seperti yang akan dibahas dibawah ini.

Material yang diperlukan untuk pengadaan panel sinyalir alarm ini adalah :
  • Kabel NYM 3x2,5mm (panjang sesuai kebutuhan) : sebagai media penghantar tegangan yang dikeluarkan terminal LH dan LL, yang diteruskan ke panel alarm.
  • kabel NYA 1,5mm (panjang sesuai kebutuhan) : untuk media penghantar tegangan pada perangkat relay-relay dan instrumen kontrol pada panel alarm.
  • Relay OMRON type MY4 , 5 pcs : sebagai instrumen kontrol.
  • MCB 1 phase, kapasitas 4-10 Ampere : sebagai instrumen proteksi instalasi akibat short circuit.
  • Pilot lamp type LED , warna Kuning untuk High indicator, warna Merah untuk Low indicator dan warna Hijau untuk Power Normal indicator.
  • Push Button NO/NC, warna Hijau untuk Alarm Silence dan warna Merah untuk Reset alarm.
  • Box panel metal , Size 400x250x150mm.
  • Horn Alarm type Motor Sirene , 240VAC/150W, 115 db (dijamin !!, orang sedang tidur pulas pasti bangun, hehehe... ;p )
  • Dan material pendukung lainnya seperti , instrumen rail aluminium, cable ties, dll.

Contoh panel alarm yang sudah dibuat pada gbr.3 :


gbr.3

Wiring diagram untuk instrumen kontrol panel ada pada gbr.4 :

wiring diagram sinyalir
gbr.4
Untuk mengunduh gambar rangkaian dalam bentuk file pdf, silahkan klik disini
Note : Hilangkan 'Tanda Centang' pada "Download with ziddu accelerator and get recommended offers", agar dapat langsung mengunduh file.

Fungsi kerja instrumen panel sinyalir pada gambar gbr.4, dijelaskan sebagai berikut :
  • Terminal LH (WLC) mengeluarkan tegangan 110/220 VAC, maka instrumen yang aktif/ON adalah : Relay R1 dan R3, Lampu tanda 'high level' dan Horn alarm.
  • Terminal LL (WLC) mengeluarkan tegangan 110/220 VAC, maka instrumen yang aktif/ON adalah : Relay R2 dan R4, Lampu tanda 'low level' dan Horn alarm.
  • Tombol Silence Alarm ditekan, maka instrumen yang aktif/ON adalah : Relay R5, fungsi relay ini memutus pasokan tegangan ke horn alarm untuk membuatnya tidak aktif/OFF.
  • Tombol Reset ditekan, berfungsi memutus pasokan tegangan pada instalasi kontrol sehingga mengembalikan sinyalir pada kondisi normal (horn alarm dan lampu tanda tidak aktif/OFF), dengan catatan kondisi air dipenampungan sudah normal. Tetapi jika kondisi air di penampungan masih tidak normal, maka alarm dan lampu tanda akan aktif kembali.
WLC Omron type 61F-G3 ini sebenarnya  dapat diaplikasikan untuk sistem pompa drainase dan juga dapat diaplikasikan pada pintu-pintu air sungai, sebagai alat sinyalir bahaya banjir dan lain-lainnya. Dan semuanya dapat diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan anda.

Bahasan kali ini saya tutup dengan sebuah kutipan : 

"Kebutuhan dan Kesulitan dapat memicu kreatifitas dalam pikiran manusia untuk menciptakan teknologi yang akan menaklukkan Kebutuhan dan Kesulitan itu sendiri"


Selamat mencoba dan berkarya... :)

Photo Credit by : vonlampard@flicker

11 komentar:

Murni mengatakan...

Assalamualaikum
mas saya sedang tugas akhir menggunakan PLC omron CPM1A untuk kontrol level air dengan input sensor elektroda, nah PLC CPM1A dengan WLC Omron yang anda gunakan beda di alatnya saja atau bagaimana? sama-sama produk omron kan?

Anonim mengatakan...

terima kasih bermanfaat banget penjelasannya, pencerahan buat mengerjakan tugas akhir..

agustius mengatakan...

@ Murni: Maaf sebelumnya jika saya terlambat posting jawaban akibat dari kesibukan :). Untuk kedua alat berbeda jenis walaupun satu merek, untuk PLC CPM1A sebenarnya lebih universal/multi fungsi peruntukkannya. Contoh: PLC tersebut dapat diimplementasikan sebagai sensor water level kontrol, hanya saja perlu tambahan catu-an daya listrik dikisaran 8/12 Vac untuk "Common" sensor elektrodanya. Sedangkan Untuk WLC Omron sendiri memang sudah dibuat untuk penerapan kontrol level air, sederhananya tinggal pasang saja.

@Madi : Kembali kasih mas madi, senang jika saya bisa membantu tugas akhir anda. :)

Unknown mengatakan...

assalamualaikum...
pak agus saya bisa minta penjelasan lebih detail tentang si 'omron g1f-gi-ap" ini ndak...soalnya klo saya lihat di lapangan kok memusingkan sekali...sekalinya browsing untuk cari tw adanya ulasan berbahasa vietnam semua...heee....
pencerahanya pak...

Unknown mengatakan...

gan tolong jelasin cara kerja omron 61F-G-AP dong,,,ini masalahnya kalo air mau abis trip mulu(motor pompa air mati-idup berulang2)

Pompa Submersible mengatakan...

Makasih Artikelnya..

indra mengatakan...

Kalo buat type 61f-GAP LEVEL SWIET ,SAMA RELAYNYA 61F-11,buat type electrodanya apa ,yg di pakai makasih,,soalnya saya cek banyak sekali tupe electrodanya makasih tolong pencerahannya gan

indra mengatakan...

Kalo buat type 61f-GAP LEVEL SWIET ,SAMA RELAYNYA 61F-11,buat type electrodanya apa ,yg di pakai makasih,,soalnya saya cek banyak sekali tupe electrodanya makasih tolong pencerahannya gan

HERLY mengatakan...

Knapa ya saat air penuh tidak bisa mati otomatis,dan kontraktornya On,OFf,ON,OFf terus...?

LUSAWARTO mengatakan...

Bagus banget artikelnya,,,terima kasih

Unknown mengatakan...

Kalau untuk pompa celup(submersible) gimana skema cara pasang nya kalau pompa nyentuh air listrik bisa konek dan sebaliknya kalau air tidak nyentuh aliran listriknya padam